Sabtu, 21 Maret 2009

MALAM KELABU IBU KOTA JAKARTA

Photobucket


Nampaknya warga Jakarta harus bersiap diri pada tanggal 28 Maret mendatang. Menurut rencana, sejak pukul 20.30 WIB hingga 21.30 WIB pada tanggal tersebut ibu kota akan gelap gulita. Semua lampu-lampu gedung dan jalan-jalan protokol di seluruh Jakarta akan dipadamkan.


Pemadaman lampu selama 1 jam ini adalah salah satu gerakan Earth Hour yang diprakarsai oleh WWF dan diperingati diseluruh dunia dan Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta telah ditunjuk sebagai salah satu duta Earth Hour.

“Hari ini Jakarta dapat kehormatan, gubernur diusulkan menjadi duta Earth Hour yang insya Allah akan dilakukan di seluruh dunia pada 28 Maret 2009 pukul 20.30 WIB-21.30 WIB,” kata Fauzi Bowo yang akrab dipanggil Foke ini dalam jumpa pers di Gedung Balaikota, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (19/3/2009).

Dengan mematikan lampu 1 jam di Jakarta, menurut dia, penghematan energi yang bisa didapatkan dapat untuk menerangi 900 desa dan hal ini merupakan tantangan untuk ibukota.

Fauzi meminta dukungan masyarakat untuk kampanye yang mendukung gerakan penghematan listrik untuk perubahan iklim global.

“Kita akan coba pada tanggal 28 mematikan penerangan dimulai di Monas dan sekitarnya sampai dengan Jalan Jenderal Sudirman. Tetapi ini masih dalam pembahasan lebih lanjut,” ujar pria berkumis ini.

Di kawasan Monas, lanjut dia, Balaikota akan dipadamkan. Kemudian, seluruh penerangan jalan di Jalan Thamrin dan Sudirman juga akan dipadamkan.

Foke mengaku sudah mengantongi komitmen beberapa perusahaan yang bersedia
bergabung dalam program ini.

“Seperti Sari Pan Pacific, Sampoerna Strategic Square, Depertemen ESDM di pojokan Thamrin dan BI sudah menyatakan mensupport kegiatan ini. Begitu juga instansi lainnya,” beber Foke.

Dikatakan dia, Pemprov DKI Jakarta bekerjasama dengan Polda Metro Jaya
untuk kelancaran acara itu.

Foke didaulat oleh WWF untuk menjadi duta Earth hour 2009. Selain dia ada Raja Swedia, Presiden Finlandia, Walikota London, dan PM Malaysia.

Wakil WWF Indonesia Rizal Malik menambahkan pemadaman listrik ini cara untuk berpartisipasi masyarakat dan swasta karena lebih dari 20 persen konsumsi listrik di Indonesia ada di Jakarta.

“Sebagian besar 34 persen dari konsumsi itu adalah rumah tangga. Dari 34 persen itu, 19 persennya untuk konsumsi. Jadi bukan untuk hal-hal yang produktif. Kalau kita matikan 1 jam, Jakarta tidak akan berhenti

0 komentar:

Posting Komentar


design by kelas x-2 sareng cakhar. suported by kw_qnoy